"Apa? Kenapa ditolak?!" Michael Pratama menggebrak meja dengan geram.
"Maaf, Michael. Kamu masih dibutuhkan di tim Surabaya Elang. Sebagai pencetak gol musim lalu, kamu terlalu penting dan tidak mungkin kami lepas ke tim saingan seperti Jakarta Harimau." Pak Syarifudin, manajer tim Surabaya Elang, mencoba menjelaskan kepada Michael. "Lagipula, kamu telah menanda tangani kontrak sampai dua tahun kedepan. Kami berhak untuk tidak menerima tawaran transfer dari tim lain."
"Pak Syarifudin benar. Seharusnya kamu lebih loyal terhadap tim dan rekan-rekan satu tim." Jonny Rustaman, pelatih kepala tim, menambahkan.
"Saya ini pencetak gol terbanyak dua tahun berturut-turut. Saya terlalu bagus untuk tim Surabaya Elang yang setiap tahun hanya mampu menduduki papan tengah. Saya ingin ditransfer ke Jakarta Harimau sebelum kompetisi liga mulai minggu depan. Permisi." Dengan bergegas, Michael meninggalkan ruangan kantor manajemen tim sepakbola Surabaya Elang.
"Susah sekali berurusan dengan pemain itu." Pak Syarifudin hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Saya tidak suka ada pemain seperti itu di tim saya. Biar dia itu pencetak gol terbanyak, karakter dia sangat mengganggu keharmonisan tim. Lebih baik ditransfer saja." Sang pelatih juga tampak tidak senang dengan sikap Michael.
"Kita tidak bisa mengabulkan begitu saja permintaannya. Ini bisa menjadi preseden buruk. Kalau kita biarkan, pemain lain di seluruh liga juga akan ikut-ikutan. Seakan-akan, kontrak tidak ada artinya. Saya akan memikirkan penyelesaiannya sebelum kompetisi mulai."
*
Michael Pratama berjalan meninggalkan Stadion Pahlawan menuju tempat parkir. Saat mendekati mobil Toyota Supra miliknya, beberapa wartawan tabloid olah raga telah menunggu dengan amunisi pertanyaan-pertanyaan seputar gosip transfer yang biasa terjadi beberapa minggu sebelum kompetisi dimulai.
"Michael, ada gosip bahwa anda akan pindah ke Jakarta Harimau dalam beberapa hari kedepan. Apa benar?" Pertanyaan diluncurkan oleh seorang wartawan tabloid 'Bola itu Bundar'.
Michael berpikir sejenak, kemudian menjawab. "Sudah menjadi keinginan saya untuk bergabung dengan tim yang mampu bersaing di papan atas seperti Jakarta Harimau. Saya merasa tim Surabaya Elang tidak mampu memberikan apa yang saya mau. Saya berharap manajemen tim mengizinkan saya untuk pindah ke Jakarta. Maaf, saya harus pergi." Beberapa pertanyaan dari wartawan lain tidak dihiraukannya. Michael langsung memacukan mobilnya menjauhi stadion. Sebenarnya, dia senang dengan perhatian wartawan terhadap dirinya. Bermain di Surabaya Elang membuat namanya terkenal di lingkungan pencinta sepakbola.
Liga Sepakbola Profesional dibentuk 10 tahun yang lalu dan terdiri dari dua divisi, dengan 20 kesebelasan di tiap divisi. Jakarta merupakan satu-satunya kota yang mempunyai dua kesebelasan: kesebelasan Jakarta Harimau di divisi satu dan kesebelasan Jakarta Bangau di divisi dua. Michael sendiri memulai karirnya 4 tahun lalu di kesebelasan divisi dua Pontianak Orangutan. Setelah dua tahun menjadi top scorer divisi dua, dia pindah ke Surabaya Elang. Disitu pun dia berhasil menjadi top scorer. Sayang, ketajamannya dalam mencetak gol tidak didukung oleh lini belakang tim yang rapuh sehingga tim ini hanya mampu menempati papan tengah selama dua tahun terakhir. Kesuksesannya menjebloskan bola ke gawang lawan telah membuatnya menjadi target utama tim-tim lain. Bahkan, beberapa tim dari luar negeri ingin mengambil pemain berusia 25 tahun itu. Sampai saat ini, tim Surabaya Elang masih dapat mempertahankan pemain bintangnya.
Sesampai di apartemen mewahnya, yang merupakan hadiah dari tim Surabaya Elang saat dia bergabung, Michael langsung mengambil tabloid 'Bola itu Bundar' edisi terbaru. Seperti tahun-tahun sebelumnya tabloid itu memuat preview kompetisi liga seminggu sebelum dimulai. Melihat perkiraan klasmen akhir, muka Michael berubah menjadi masam. Jakarta Harimau, yang merupakan juara bertahan tiga tahun berturut-turut, diprediksi untuk menjadi juara lagi sedangkan Surabaya Elang hanya diperkirakaan menempati posisi kesembilan di akhir kompetisi. Dihalaman berikutnya satu artikel menarik perhatiannya. Ia mulai membaca dengan seksama:
Gosip Transfer Pemain:
Budi Budiman (Kiper) - Jakarta Bangau ke Medan Singa
Muhammad Sulaiman (Penyerang) - Bandung Macan ke Makassar Hiu
I Gusti Mayor (Gelandang) - Denpasar Kuda ke Bandung Macan
Michael Pratama (Penyerang) - Surabaya Elang ke Jakarta Harimau
Dengan kesal, Michael melempar tabloid itu ke tong sampah. Dengan telepon genggamnya, dia menelpon agennya, Joko Suparman.
"Halo, Pak Joko, tolong negosiasikan dengan tim Surabaya bahwa saya ingin ditransfer ke Jakarta dalam minggu ini."
"Michael, keputusan terakhir ada di tangan tim. Kamu masih di bawah kontrak mereka. Kalau mereka tidak mau melepas, kita tidak bisa berbuat apa-apa."
"Saya tidak mau tahu! Katakan kepada mereka kalau tidak dilepas, saya akan bermain asal-asalan supaya tim jelek ini turun ke divisi dua!"
"Saya akan bicara lagi dengan mereka. Tapi saya tidak bisa menjanjikan apa-apa."
"Kalau kamu tidak berhasil, kamu saya pecat!"
Michael langsung mematikan teleponnya dan berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan siang.
*
Keesokan harinya, agen Joko Suparman menemui manajer dan pelatih tim Surabaya Elang untuk mendiskusikan masalah transfer Michael. Joko menceritakan percakapannya dengan Michael di telepon.
"Dia berkata seperti itu?" Pak Syarifudin seakan tidak percaya dengan cerita Pak Joko.
"Tidak ada pilihan lain. Dia harus keluar dari tim." Pelatih Jonny Rustaman terdengar marah. "Sangat tidak profesional sekali. Kemarin dia juga berbicara kepada wartawan bahwa dia ingin pindah ke Jakarta."
"Kemarin saya juga menerima tawaran transfer lagi dari Jakarta. Kalau dia mau pindah ke Jakarta, kita kabulkan saja permintaannya. Ayo kita berbicara di dalam." Pak Syarifudin mengajak Pak Joko dan Pak Jonny ke dalam kantornya untuk membicarakan transfer Michael ke Jakarta.
*
Sorenya, Michael menerima telepon dari agennya.
"Halo, Pak Joko? Bagaimana?"
"Kabar baik, Michael. Pak Syarifudin telah setuju untuk melepas kamu ke Jakarta. Kontrak dari tim Jakarta juga sudah disiapkan. 4 tahun dengan gaji sama dengan yang kamu terima sekarang. Mereka juga akan memberikan mobil dan apartemen selama kamu di Jakarta"
"Oh, bagus itu. Apa saya harus ke Jakarta untuk menandatangani kontrak?"
"Tidak perlu Michael, manajemen tim Jakarta akan ke sini besok. Setelah menandatangani kontraknya, kamu punya waktu satu hari untuk bersiap-siap ke Jakarta. Biaya perjalanan ditanggung mereka."
"Ok ok. Terima kasih Pak Joko."
Michael sangat senang mendengar berita itu. Impiannya untuk menjadi juara liga akan dapat dicapainya dengan tim Jakarta Harimau. Bahkan dia sudah tidak sabar untuk bermain melawan Surabaya Elang dan mencetak gol sebanyak-banyaknya untuk membuktikan bahwa dia terlalu bagus untuk tim ini.
*
Pagi-pagi, Michael sudah dijemput oleh Joko Suparman untuk bertemu dengan manajemen tim dari Jakarta. Dia memang sudah siap sejak pagi karena tidak bisa tidur memikirkan bermain bersama tim Jakarta Harimau. Nomor punggung berapa yang akan dia terima? Dia berharap dapat memakai nomor 9 seperti di Surabaya.
"Michael, sebelum kita bertemu dengan mereka, saya ingin beritahukan kalau saya akan pensiun menjadi agen sepak bola." Pak Joko tiba-tiba mengabarkan sesuatu kepada Michael.
"Pensiun? Kok tiba-tiba sekali? Saya bagaimana dong?"
"Pemain seperti anda pasti tidak akan kesulitan mendapatkan agen baru."
"Oh, ya sudah kalau begitu."
Lima menit kemudian, mereka telah tiba di tempat yang sudah dijanjikan. Dua orang sudah menunggu mereka.
"Michael, ini Pak Suparjo dan Pak Doni, manajer tim Jakarta dan asistennya." Pak Joko memperkenalkan Michael kepada dua orang itu. "Saya ke kamar kecil dulu, Michael. Permisi."
"Michael, kami senang sekali kamu mau bergabung dengan kami." Pak Suparjo menjabat tangan Michael dengan penuh semangat. "Kontrak sudah kami siapkan. 4 tahun dengan gaji yang sama dengan gaji kamu sekarang. Tinggal kamu tanda-tangani di sini."
"Pak Suparjo, sudah menjadi impian saya untuk bermain di Jakarta." Michael mengambil pena yang sudah disiapkan dan membubuhi tanda-tangannya di tempat yang ditentukan. "Kapan saya bisa ke Jakarta?"
"Transport dan akomodasi sudah kami siapkan. Besok pagi kita berangkat ke Jakarta. Selamat bergabung dengan tim Jakarta Bangau."
"Apa?" Michael merasa pendengarannya salah. "Jakarta Bangau?"
"Kami senang sekali pemain sekelas anda mau bergabung dengan tim kecil seperti kami. Pertandingan pertama adalah pertandingan divisi dua melawan Lampung Gajah. Semoga sukses, Michael."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar